desiran sang bayu menyapa ku dengan lembut. burung-burung bersahutan tak kenal lelah. fajar pun rela mengintip dengan perlahan. menyaksikan kedamaian pagi ini. ku kayuh kereta angin perlahan menuju ladang ilmu. di perjalanan. ku lihat berbagai macam orang berkendaraan motor seperti orang kehabisan bekal makanannya dalam perjalanan. bermuka masam. ini lah jogja. untuk senyum pun enggan apalagi memberi kesempatan mereka yang ingin menyeberang jalan. seperti terlupa bahwa jalan raya adalah milik umum, bukan perorangan-maaf, yang berkendaraan bermotor- saja. namun lagi-lagi mereka terlupa. hak mereka tak sepantasnya menginjak-injak hak orang lain. jika kau tak percaya. silakan mencobanya. cukup berdiri di pinggir jalan saja. dan tunggu menit satu ke menit yang lain, kau tak akan beanjak dari tempat. bahkan sampai menit selanjutnya. seolah mereka adalah orang yang sangat sibuk, yang sudah sangat tergesa-gesa. bahkan untuk mempersilakan orang menggunakan haknya-menyeberang- saja diabaikannya. alangkah lucunya. .
Hilangkan duka kala
Kau terluka
Pedih hati
Tak selamanya indah
Kini mungkin akhirnya
Saat duka
Saat lara
Yang sudah berlalu biarkanlah sudah
Tak perlu sesali jangan kau tangisi
Jika asa dan bahagia tak kau rasa
Dengarkanlah dan rasakanlah
Kicau burung berdendang
Nyanyian alam
Riuh bersahutan
Betapa merdunya
Coba lihat dan renungkan
Langit garis tangannya
Hamparan samudra
Betapa indahnya
Percayalah
Kau dalam lindungan cinta
Maha segala Maha